Terjebak Nyaman
Kondisi yang nyaman mungkin adalah hal yang sering sekali diharapkan oleh banyak orang yang mungkin termasuk saya sendiri.
Banyak orang beranggapan bahwa keadaan yang nyaman akan membawa suasana hati menjadi lebih baik dan bisa berpikir lebih baik. Yang padahal hal itu tidak sepenuhnya benar. Mengapa ?
Baik, dalam tulisan ini mari kita bahasa mengenai kenyamanan yang mungkin akan sangat kompleks dan panjang, jadi siapkan tempat yang nyaman untuk membaca dan memahami apa yang saya sampaikan disini.
Apa itu nyaman ?
Nyaman merupakan suatu kondisi seseorang merasa sejahtera baik secara fisik, mental maupun sosial.
Kondisi ini adalah hal yang sangat indah untuk dinikmati, bahkan semisal saat kita duduk dengan nyaman, tidak ada bagian tubuh kita yang tersakiti meski duduk dalam waktu yang cukup lama.
Dan kondisi inilah yang patut untuk di waspadai. Kenapa ?
Karena kondisi yang nyaman justru membuat kita melupakan banyak hal yang mungkin sudah seharusnya kita perjuangkan.
Bukannya enak ketika berjuang dengan nyaman ? Sayangnya tidak.
Ketika kita merasa nyaman dengan apa yang kita rasakan saat ini, justru disitulah kita berhenti dan tidak berkembang. Kita cenderung berhenti dan menikmati segala macam apa yang ada dan tidak melakukan apa-apa.
Semisal rebahan, nyaman kan ? Apa yang kita lakukan saat rebahan ? Bahkan ngalamun sebentar saja sudah ketiduran. Untuk berkhayal saja gagal loh karena cuma butuh waktu kurang dari 10 menit sudah masuk ke alam mimpi yang sangat random dan tanpa arah sama sekali.
Saya punya kenalan dekat yang sangat mengidamkan kondisi kenyamanan yang selama ini ia inginkan di usianya yang masih muda dan masih bekerja di suatu tempat di luar kota, kita sebut saja Jakarta.
Setiap kali pulang kampung dan mendapati rest area, beliau ini terlena dan merasa bahwa tempat seperti ini (Rest area) sangat nyaman untuk ditinggali dengan suasana sejuk dan sumilir angin serta bagaimana semua penat perjalanannya bisa hilang tanpa sisa.
Beberapa tahun kemudian beliau ini resign dari kerjaannya dan memulai semuanya dari awal. Banyak hal yang terjadi saat beliau ini menjadi pengangguran yang terbilang luar biasa. Banyak pencapaian yang beliau raih saat menganggur ini. Tapi … bukan itu yang beliau inginkan. Karena kondisi tersebut tetaplah tidak membuatnya nyaman seperti apa yang ia rasakan saat berada di rest area.
Singkat cerita beliau mendapat tawaran perkerjaan ditengah menganggurnya itu. Yang padahal banyak sekali peluang yang bisa dipikirkan dan dilakukan saat menganggur. Setidaknya itu menurut saya.
Hingga akhirnuya beliau terima tawaran pekerjaan itu yang menempatkan beliau di rest area.
Tidak usah bahas pendapatan yang bisa beliau terima dari pekerjaannya ini karena sudah pasti tidak lebih banyak dari saat beliau menganggur selama satu tahun penuh.
Saya yang mendengar kabar tersebut jujur saja sangat menyayangkan pilihan beliau itu, namun itu sudah mutlak bukan urusan saya karena jalan hidup beliau itu yang beliau sendiri yang menentukannya toh ?
Nah, beberapa waktu yang lalu saya ada waktu untuk bertemu dengan beliau yang saya lihat sangat sehat dan bugar serta menampilkan raut yang bahagia.
Dalam pertemuan tersebut yang tidak berlangsung begitu lama, kita sempat mengobrol tentang pekerjaan barunya ini yang menurutnya membuat beliau ini menemukan apa yang selama ini dicari dan diinginkannya. Saat ini beliau merasa sudah berada ditempat yang tepat seperti apa yang diimpikannya selama ini.
Saya cukup senang mendengarnya betapa beliau ini bahagia dengan apa yang dijalaninya saat ini. Tapi di sisi lain saya masih sangat menyayangkan. Kenapa ?
Karena kenal cukup dekat, maka saya mendapat sedikit banyak informasi soal pekerjaan barunya, upah kerjanya dan kondisi keluarganya yang mungkin masih belum masuk dalam kategori lebih. Soal cukup, mungkin semua hal bisa menjadi cukup jika diperhitungkan dan diatur dengan ketat. Jadi ya mungkin masuk dalam kategori cukup, ya meskipun kadang kurang.
Dan sejauh ini, kembali lagi saya sebut bahwa saya memang dekat dengan beliau, maka saya pun masih bisa melihat apa yang bisa saya lihat, bahwa saya belum melihat adanya kemajuan yang berarti dari kondisinya saat ini yang menurut beliau sangat nyaman.
Jebakan
Banyak orang yang saya kenal beberapa, juga bahwa kondisi yang nyaman adalah hal yang sangat indah untuk dinikmati dan dikejar oleh mungkin sebagian besar orang.
Misalnya saja saat menemukan pekerjaan. Belakangan juga saya sempat ngobrol dengan salah seorang teman lama yang membahas bagaimana ia menjalani pekerjaannya.
Dalam kalimat yang masih saya ingat sekali, beliau mengatakan bahwa dulu pekerjaan beliau itu enak, nyaman dan semua berjalan dengan baik. Dan itu sudah sangat cukup, katanya.
Beliau juga menyebut bahwa bayaran itu bukan masalah meskipun kecil karena yang beliau butuhkan adalah kondisi yang nyaman dalam bekerja.
Dan saya yang mendengar itu pun diam dan sedikit tercengang dan bicara dalam hati, “kok gitu ?”.
Dan saat ini kondisinya masih memprihatinkan.
Sebagian besar orang cenderung mencari dan menjalani pekerjaan yang menurut mereka cukup nyaman dan enak dikerjakan. Perihal pendapatan itu urusan belakangan, yang penting ada an bisa dicukup-cukupkan dengan kebutuhan harian. Soal goals bagaimana ? Saya rasa tidak semua orang memiliki goals, bahkan keluarga internal saya pun tidak semuanya memiliki goals yang dikejar.
Dan dengan kondisi kerja yang nyaman ini, akhirnya membuat orang kemudian betah berlama-lama menjalaninya karena memang dirasa sudah menjadi tempat yang seharusnya untuk mereka. Makanya kita sering mendengar orang menjalani profesi yang sama hingga 20 tahun kan ? Kenapa bisa seperti itu ? Karena nyaman. Yang padahal bahkan kondisinya saat ini masih sama dengan saat 20 tahun yang lalu.
Itu kasus yang sangat umum kita temui di masyarakat kita.
Apakah perlu kita salahkan ? Tentu tidak, namun perlu kita jadikan materi pembelajaran bahwa menjalani pekerjaan yang nyaman hingga 20 tahun pun tidak membuat mereka berubah dan tidak ada perkembangan berarti dalam hidup mereka. Dan akankah kita melakukan hal yang sama ?
Dan ketika kita sudah terjebak dalam kenyamanan tersebut, maka jalan keluar seolah tidak ada jika tidak ada yang menyeretnya keluar atau kesadaran untuk keluar. Bahkan banyak yang tidak sadar sedang berada dalam jebakan. Dan itu sangat mengerikan.
Ketakutan
Apa yang dilakukan oleh si penjebak untuk menjaga tawanannya tidak berpikir untuk keluar dari jebakannya ? Rasa takut.
Banyak, lagi lagi saya sebut banyak karena memang jumlahnya mayoritas orang yang kemudian takut untuk gelisah. Enggan untuk berpikir karena menurut mereka kehidupannya sudah seharusnya seperti itu. Mereka sudah mendapati apa yang pantas untuk mereka dan itu sudah cukup. Padahal pada hakekatnya manusia tidak pernah merasa cukup. Kenapa mereka merasa cukup ?
Karena mereka hidup dalam rasa takut. Apa yang akan terjadi ketika mereka keluar dari kenyamanan itu ?
Apa yang bisa mereka lakukan ketika harus keluar dari pekerjaannya yang nyaman ?
Apa yang bisa mereka lakukan untuk bisa mencukupi kebutuhannya jika mereka berhenti melakukan apa yang selama ini mereka kerjakan ? Dan bagaimana mereka bisa bertahan ?
Orang-orang cenderung akan berpikir demikian ketika ditanya, bisakah keluar dari zona nya saat ini ?
Bahkan saudara saya sendiri mengatakan hal demikian. “Jika keluar darisini mau kemana dan mau apa ? Apa yang bisa dilakukan ? Iya kalau berhasil, kalau gagal gimana ?”.
Bahkan mereka tidak memberikan kesempatan pada diri mreka untuk mencoba, sama sekali.
Kenapa bisa seperti itu cara berpikir mereka ?
Karena itulah yang para penjebak ini katakan dan ajarkan kepada mereka. Apa yang mereka miliki sekarang adalah sudah seharusnya dan cukup disyukuri tanpa meminta lebih. Padahal mereka percaya Tuhan yang maha kaya. Bukankah itu bertolak belakang ?
Pola pikir ketakutan inilah yang akhirnya mengurung mereka selama mungkin dalam jebakan sempit berisikan kenyamanan. dan waktu terus berjalan tanpa kita sadari. Hingga kemudian waktu sudah berlalu 20 tahun lamanya. Orang-orang ini lalui tanpa adanya perubahan dalam hidupnya. Masih menjalani hari-hari yang sama seperti 20 tahun lalu.
Hey, coba anda bayangkan seberapa mengerikannya itu ?
Harap diingat, bahwa ketika anda merasa nyaman, maka ada masalah besar dalam hidup anda.
Gelisah
Orang orang yang gelisah, anda adalah orang yang tengah berada dalam proses berat dalam perjalanan yang besar.
Orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk membuat pencapaian-pencapaian baru cenderung lebih gelisah dalam menjalani setiap jengkal kehidupannya. Adaa saja yang mengganggu pikirannya tentang apa yang belum dicapai dan tengah diperjuangkan. Dan orang-orang seperti sangat tidak nyaman. Tapi itu bagus.
Beberapa bulan kemarin saya tinggal di rumah mertua selama 4 bulan lamanya. Memang saya cenderung tipikal orang yang mungkin gampang betah jika menempati tempat baru. Karena mungkin saya memiliki kecenderungan untuk tidak begitu peduli dengan kondisi sekitar. Apalagi disana merupakan daerah perkotaan dimana akses kemana-mana tentu lebih mudah dan dekat.
Tapi bukan berarti saya harus nyaman. Karena dimanapun saya tinggal, bukan itu yang saya pedulikan, melainkan apa yang harus saya lakukan yang menjadi point penting dalam pikiran saya.
Kondisi tersebut sangat tidak nyaman dan memang saya menolak nyaman. Harus ada yang saya pikirkan meskipun itu menjengkelkan. Karena sekalinya kita nyaman, maka disitulah kita akan berhenti melakukan sesuatu dan tertinggal jauh oleh waktu kita sendiri.
Seperti 20 tahun yang belalu dan menyisakan orang yang sama dengan melakukan hal yang sama.
Dan saat ini saya tinggal kembali di tempat seharusnya saya tinggal. Dan saya merasakan sekali perbedaannya. Ada situasi dan kondisi yang memaksa saya untuk merasa nyaman disini meskipun pikiran saya masih terus menolak dan gelisah. Hanya saja ruang lingkup yang menjadi “Zona nyaman” terus membuat saya merasa lebih nyaman daripada sebelumnya. Dan terbukti produktifitas saya menurun drastis dan saat ini saya tengah gelisah mengenai hal itu.
Kita lihat bagaimana kucing menghabiskan hari-harinya yang penuh dengan rebahan nyaman diberbagai lokasi di sudut-sudut rumah. Itukah yang anda lakukan dengan kenyamanan saat ini ?
Kita lihat bagaimana kehidiupan orang-orang yang selalu menciptakan hal baru, ada begitu banyak perubahan dalam hidupnya dan kita hanya menyaksikannya ?
Jika saat ini anda sedang merasa semua hal dalam kehidupan anda berjalan dengan baik dan membuat diri anda nyaman dengan semua itu, maka sadarlah bahwa hal buruk sedang menjerat anda.
Satu bulan terakhir produktifitas saya menurun karena saya habiskan waktu untuk mendekor meja kerja yang mungkin sebetulnya tidak saya butuhkan sebegitunya. Namun karena kondisi meja yang membuat saya tidak nyaman akhirnya saya berusaha mendekor dengan membali banyak hal untuk membuatnya setidaknya lebih proper untuk digunakan. Dan hingga saat ini pun belum selesai dan saya sangat tidak nyaman karenanya. Dan dalam perjalanan menyelesaikan dekorasi ini, saya sangat tidak nyaman dengan menurunnya produktifitas saya. Aduh.
Ingat kembali bahwa kenyamanan tidak menawarkan solusi dan perubahan, namun kondisi tidak nyaman akan membuat kita menemukan banyak solusi.
Untuk anda yang saat ini nyaman dengan pekerjaan anda, segeralah sadar dan buat diri anda tidak nyaman dengan cara apapun. Anda akan menemukan banyak hal menakjubkan yang mungkin selama ini bahkan tidak pernah anda pikirkan.
Dan dunia ini terus berubah. Kita berubah atau tertinggal. Itu pilihan.
Posting Komentar
Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pembaca lain
Tulis Pertanyaan