Sebel : Update LINE Creators Market

Sebel : Update LINE Creators Market

0

LINE Creators Market yang merupakan program dari LINE untuk para kontributor yang ingin terlibat secara langsung pada aplikasi chatting busatan Jepang ini. 

LINE sendiri belakangan ini pada 2021 mengalami peningkatan pendapatan hingga 65% dari tahun sebelumnya yang memang sempat merosot pada 2020 yang mungkin bagian dari dampak pandemi global.

Market terbesarnya saat ini ada di Indonesia, Taiwan dan Thailand, meskipun di Indonesia sendiri saya beranggapan bahwa penggunanya sudah mulai menurun drastis dikalahkan WhatsApp dan itu dikonfirmasi oleh pihak LINE pada acara gathering yang saya hadiri di tahun 2019 lalu.

Terlepas dari itu, belakangan ini memang saya menemukan bahwa pengguna LINE di market utama mereka yang lain masih sangat besar sehingga potensi untuk meningkatkan penjualan masih bagus disana. 

Hanya saja memang ada begitu banyak hal yang musti kita teliti sebelum kita masuk supaya semua bisa diperhitungkan secara matang. 

LINE Creators Market Update

Saya menjadi bagian dari platform ini semenjak akhir 2016 dan waktu itu masih begitu besar di Indonesia. 

Semenjak bergabung dengan platform ini, saya menemukan beberapa update yang menurut saya malah justru menghambat pertumbuhan dari LINE itu sendiri. Dan beberapa yang saya amati akan saya sampaikan dibawah ini

Stiker Receh

Ini merupakan update yang pertama kali saya lihat di tahun 2017, awal sekali saya bergabung dengan LINE. 

Dibukanya varian stiker receh saat itu memang terbukti meningkatkan penjualan dan sekaligus pendatapan LINE dari sektor stiker yang sangat dramatis di market Indonesia. Karena stiker varian receh ini hanya tersedia di Indonesia.

Bagi kreator sendiri, varian ini sangat menguntungkan karena kita tidak butuh waktu lama untuk membuat dan langsung menjual satu set stiker yang saat itu paling banyak diminati pengguna dengan harga yang dibandrol hanya sebesar 2.400 rupiah. Yang sebelumnya paling murah saja harganya 12 ribu rupiah. 

Minat pengguna yang besar ini kemudian berdampak pada penjualan stiker yang melambung drastis.

LINE Studio App

LINE Studio App yang kemudian berganti nama menjadi LINE Sticker Maker diluncurkan diakhir 2017 dengan tujuan memudahkan semua pengguna dalam menciptakan stiker milik mereka sendiri. 

Dengan adanya aplikasi ini, setiap orang bisa dengan mudah bermodalkan smartphone saja sudah bisa mengunggah sticker foto dari galeri mereka sendiri dan mulai menjual stiker. 

Dan ini langkah LINE dalam mengambil keuntungan sepihak. Kenapa ?

Setiap pengguna yang merilis stikernya sendiri pun saat itu, harus membeli ke LINE Store jika ingin menggunakannya. Yang artinya jika semua pengguna membuat stiker, maka semua pengguna membeli stiker, dan itu keuntungan mutlak untuk LINE. 

Karena secara logika, tidak akan ada orang lain yang membeli stiker foto dari seseorang, yang artinya hanya si pemilik stiker tersebutlah yang membeli. 

Jika ada 1 juta pengguna membuat dan membeli stiker mereka sendiri, maka 1 juta pembelian itu mutlak menjadi milik LINE, karena LINE pun tidak harus bagi hasil dengan si kreator yang membeli itu. 

Dan hal ini pula lah yang akhirnya membuat daya jual stiker buatan kreator menjadi lesu hingga kemudian membuat para kreator memutuskan hiatus di tahun 2018 dengan anggapan sudah terlalu banyak stiker sampah yang beredar di LINE store.

Ganti Harga

Pada 2018 LINE kemudian menghentikan varian receh untuk submission baru tapi tidak menghapus stiker yang sudah berada di Store. Dengan adanya update ini, maka kreator tidak bisa lagi merilis stiker animasi dengan varian receh, tapi masih bisa dalam versi non animasi.

Hanya saja dengan harga yang kemudian sudah naik menjadi 3.700 jika tidak salah. 

Update ini diiringi dengan munculnya varian baru untuk market lokal Indonesia juga yang memberikan opsi setengah harga. 

Jika sebelumnya stiker animasi full berisi 24 animasi dibandrol dengan harga 23 ribu, muncul varian untuka menjualnya hanya dengan 12 ribu rupiah, dengan catatan hanya bisa dijual di Indonesia.

Pengguna diluar Indonesia tidak akan melihat stiker tersebut di LINE Store. 

Saya tidak melihat pertumbuhan dari Update ini, bahkan semakin banyak kreator yang hiatus dengan munculnya kebijakan yang kurang menguntungkan ini. Hingga pada akhirnya saya pun hiatus per 2019. 

Turun Harga

Setelah sebelumnya sempat mengganti harga dengan varian lokal, kemudian saya menemukan di tahun 2021 LINE menurunkan harga jual per stiker.

Yang tadinya stiker animasi dibandrol dengan harga 23 ribu, diturunkan menjadi hanya 18 ribu rupiah, sementara untuk yang 12 ribu tidak mengalami penurunan harga.

Karena saya memang masih hiatus, jadi saya tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi saat itu. 

Dan rupanya menurut laporan, pertumbuhan penjualan LINE meningkat di tahun 2021 yang saya sendiri tidak mengulik pertumbuhan tersebut datang dari sektor apa saja. Tapi setau saya stiker juga berperan penting dalam kasus ini.

Statistik Update

Menariknya di LINE Creators Market, kita sebagai kreator diberikan banyak akses untuk melihat perkembangan stiker kita hingga ke sisi terkecil. 

Mulai di negara mana stiker kita banyak dibeli hingga stiker mana yang paling banyak digunakan dalam satu set stiker yang kita rilis. 

Berapa banyak stiker kita dikirim dan berapa banyak orang yang menerima stiker kita pun ditampilkan pada halaman statistik ini yang membuat kita sebagai kreator bisa tahu seberapa banyak stiker kita diterima oleh pengguna.

Semua data itu bisa kita gunakan untuk meningkatkan penjualan di perilisan berikutnya. 

Akan tetapi, kemudian pada tahun 2021 LINE menghilangkan akses tersebut. Sehingga kita tidak lagi punya cukup data mengenai seberapa banyak orang yang menerima stiker kita dan stiker mana saja yang paling banyak digunakan. 

Saya sendiri tidak begitu bermasalah dengan pembaruan ini meskipun memang banyak data penting yang sebelumnya bisa digunakan sudah tidak ada lagi, tapi belum begitu mengganggu.

Update Sales Report

Ini merupakan update terbaru dari LINE Creators Market yang bahkan baru terjadi diawal bulan ini tepatnya 2 hari kemarin.

Dalam update terbaru ini LINE menggabungkan halaman Sales Report dan Statistic Page yang awalnya terpisah menjadi satu kesatuan. 

Ini kali pertama LINE melakukan update di bagian Sales report selama 6 tahun saya bergabung di platform ini, dan ini sekaligus menjadi update yang sangat menjengkelkan menurut saya. Kenapa ?

Selama ini, saya menggunakan Sales report sebagai indikator apakah stiker saya berhasil diterima pengguna atau tidak dengan berbekal data realtime yang ditampilkan disana. 

Setiap kali ada pengguna yang membeli stiker, selang 5 menit kemudian pembelian tersebut akan tercatat pada laporan yang bisa digunakan untuk menjadi acuan seberapa stiker kita sukses di pasaran atau tidak.

Sehingga dengan begitu, saya bisa mempelajari stiker apa yang kemudian saya harus buat dan kapan saya harus merilis stiker selanjutnya. 

Tapi semua itu kemudian dihilangkan di pembaruan terakhir. 

Kita tidak lagi bisa melihat penjualan stiker secara realtime dan hanya bisa melihat ringkasan pendapatan dari keseluruhan stiker dalam rentang harian atau mingguan. Yang mana hal tersebut tidak begitu dibutuhkan. 

Belum lagi estimasi perhitungan pendapatan yang sebelumnya terjadi pada pukul 00:00 waktu Jepang atau pukul 22:00 WIB bergeser menjadi 09:00 di hari berikutnya. Dan ini sama sekali tidak menampilkan data secara langsung, melainkan hanya ringkasan penjualan hari kemarin. 

Dan ini menjadi sangat tidak efektif untuk melakukan pengamatan pada setiap stiker yang barusaja kita rilis. Sangat menjengkelkan.

Membuat halaman laporan penjualan menjadi sama sekali tidak berguna. Berbeda dengan di versi sebelumnya yang sangat jelas menampilkan data secara realtime yang bisa kita pelajari.

Dari laporan data tersebut pun kita menjadi tau bagaimana pola market stiker. Dan hal itu yang saya pelajari di 5 bulan terakhir yang mana kemudian bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan secara signifikan. 

Kesimpulan

Banyak update yang dilakukan LINE pada platformnya terutama di sektor stiker (mengingat saya tidak terlibat pada Theme ataupun Emoji yang menurut saya tidak menguntungkan) yang justru tidak membuat sektor ini bertumbuh dengan baik. 

Singkatnya mereka membuat pembaruan yang justru merugikan platform secara menyeluruh. Dan ini sangat tidak baik dari sisi manapun. Terutama di bagian statistik dan Sales report terbaru yang lebih mengutamakan desain visual ketimbang fungsi penting itu sendiri. 

Sejauh ini saya sudah melayangkan beberapa komplain terkait dengan pembaruan ini yang hingga saat ini saya masih tidak juga melihat adanya perubahan meskipun sudah ditanggapi. 

Dan per hari ini masih saya ajukan komplain yang begitu jelas terkait pembaruan yang mungkin akan berdampak pada semakin terpuruknya LINE di masa mendatang. 

Kita lihat nanti apa yang akan mereka lakukan, apakah tetap kekeh dengan pembaruan desain yang memang menjadi lebih bagus tapi menghilangkan fungsi, atau kembali ke fungsi utama mereka dengan tetap menggunakan desain terbaru. 

Jika mereka tetap memilih opsi pertama, OK mungkin sudah saatnya mereka ditinggalkan.